fbpx

Zona Nyaman Orang IT. Bagus atau tidak?

Halo Tekno-ers,

Zona nyaman buat orang IT bagus atau tidak bagus? Buat saya bagus. Jawaban ini memang subyektif banget tergantung cara pandang tiap orang, tapi bagi saya pribadi zona nyaman untuk tekno-ers ada bagusnya meskipun begitu disertai banyak catatan-catatan penting lainnya. Ok, saya kemukakan alasannya berikut ini.

Kalau dihitung-hitung, saya sudah bekerja di lingkungan IT kurang lebih 27 tahun. Selepas SMA di kampung halaman sana, di Manado saya gak perlu nunggu lama-lama langsung berangkat Jakarta untuk mengadu nasib di Jakarta. Tidak butuh lama, saya langsung mendapatkan pekerjaan pertama saya. Alhamdulilah. Dari tahun ke tahun saya ditempa oleh lingkungan pekerjaan dan tantangan pekerjaan yang beraneka ragam. Mengalami rasanya gimana sulit mencari pekerjaan, mengalami kerusuhan, mengalami pengalaman suka dan duka dalam bekerja yang kadang masih menghantui hingga sekarang.

Bagi saya, Zona tidak nyaman dalam hidup bukan lagi dialami sekali dua kali. Puluhan kali mungkin ratusan kali. Hidup rasanya mengalami pasang surut yang tiada henti. Setiap orang pasti mengalami hal ini, betapa hidup ini tidak memberi kenyamanan untuk hanya untuk sekedar bernafas, menikmati hidup dengan penuh kemewahan. Tapi roda kehidupan khan tidak selalu di bawah, ada waktunya juga kita di bawah di level roda-di-atas dan menikmati hidup penuh dengan kenyamanan. Situasi inipun saya alami bahkan itu adalah situasi yang saya alami selama 3 tahun terakhir. Zona nyaman, zona dimana hidup terasa sangat tenang, aman dan nyaris tidak memikirkan masalah yang berat-berat amat. Tapi semua yang nyaman ini terhenti tiba-tiba begitu negara-api-menyerang dan kini saya nyaris kehilangan lagi status Zona Nyaman.

Kembali ke pertanyaan di atas, bagus tidak tekno-ers punya zona nyaman? Jawaban saya tetap bagus karena zona nyaman sebetulnya adalah mile-stone dari setiap perjalanan hidup tiap manusia. Begini, ibaratnya kita mau menyeberangi sungai yang deras, dimana ada batu-batu yang bisa kita gunakan untuk bisa melompat dari satu batu ke batu berikutnya sampai akhirnya tiba di seberang sungai. Batu-batu inilah titik-titik zona nyaman dalam hidup kita dimana kita bisa berhenti sejenak, menikmati alam, melihat sekeliling, kemudian berpikir dan mempersiapkan strategi untuk melangkah ke batu berikutnya, melangkah menuju ke kehidupan kita yang lebih bahagia.

Zona nyaman yang seharusnya adalah tempat dimana tekno-ers mempersiapkan diri untuk melompat dan meraih tujuan baru, sayangnya untuk sebagian tekno-ers malah memang zona tempat ‘berteduh’ yang terlalu lama sehingga membuat kita malas, kurang kreatif dan stack. Ini jelas sesuatu yang perlu dihindari.

Bicara zona nyaman dalam karir dan pekerjaan, menurut teori yang saya tau dari teman saya seorang lulusan HR, beliau mengatakan bahwa secara umum seseorang butuh 1 tahun untuk menguasai dengan detil pekerjaan dia yang baru lalu kemudian membutuhkan dua atau tiga tahun berikutnya untuk membuktikan dan menghasilkan kinerja yang maksimal, sebelum akhirnya secara manusiawi dan natural yang bersangkutan akan mulai jenuh dan kinerjanya sedikit demi sedikit mulai menurun. Satu-satunya cara untuk menaikan performance dari ybs adalah memberi dia tugas baru, tantangan baru, tantangan pekerjaan yang lebih tinggi, jabatan dan wewenang yang lebih tinggi, rotasi sehingga akan memicu orang tersebut untuk belajar lagi, dan menghasilkan performa yang tinggi mengikuti siklus yang kira-kira 4 tahun itu lagi.

Teori ini memang bukan teori yang berlaku wajib dan pasti terjadi di semua orang, tapi setidaknya ini dapat memberikan gambaran kepada kita bahwa Zona Nyaman itu mestinya tidak boleh bertahan terlalu lama karena bisa membuat tekno-ers tersebut terkena sindrom Zona nyaman. Merasa diri baik-baik saja, merasa tidak apa-apa padahal dia sedang menuju ke titik berbahaya yang telah membuat dia pasif, malas maju dan malas berpikir kreatif.

Lalu, gimana dengan kamu, Peter? Yah.. saya sejujurnya sudah berada di zona nyaman selama 1-2 tahun terakhir. Zona yang secara tidak langsung membuat saya berhenti berkreasi untuk mengembangkan diri. Tapi itu hanya cerita kehidupan semata, karena mulai agustus 2021 ini, saya akhirnya memutuskan untuk keluar dari zona nyaman, bangkit dan mencoba meraih mile-stone baru dengan melakukan hal-hal yang belum pernah saya lakukan sebelumnya.

Apa itu? Nantikan saja aksi-aksi saya berikutnya. Ciaaaattt… Salam Sehat dan tetap semangat!!!! Salam dari Bandung, tempat semua ini akan dimulai…

Leave a Comment